Panduan Merakit atau Memilih Spesifikasi Komputer

Panduan Merakit atau Memilih Spesifikasi Komputer

Pertama, untuk membeli komputer, tentukan dulu tujuannya (programming, video editing, ngetik, buat punya-punya aja, dll).

Kedua, tentukan budget maksimal yang bisa disediakan untuk membeli perangkat komputer. Budget ini sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan/tujuan pembelian komputer. Makin besar kebutuhannya, tentu makin besar budget yang harus disediakan. Spesifikasi untuk database menggunakan Oracle tentu berbeda dibanding kalau hanya untuk mengetik.

Estimasi budget PC kelas value adalah antara 2,5 - 3 juta rupiah. Untuk multimedia, sekitar 3 - 10 juta rupiah. Desain grafis dan animasi sekitar 20 - 100 juta rupiah. Jadi, bagi yang budgetnya masih dibawah itu, sebaiknya ditunda dulu beberapa saat. Menabung dulu agar mendapat spesifikasi yang nyaman digunakan.

Ketiga, setelah tujuan dan budget didapat, tentukan platform yang ingin digunakan. Ada dua produsen prosesor yang umum menjadi pilihan. Intel dan AMD. Selain itu memang ada beberapa jenis prosesor lain, tapi umumnya dipakai sebagai server atau kegunaan lainnya. Sedangkan untuk personal computer, kedua jenis prosesor inilah yang lazim digunakan (Intel dan AMD). Bagaimana memilihnya ? Lebih bagus yang mana ?

Penjelasan tentang hal ini bisa panjang, karena harus merinci kelebihan dan kekurangan masing-masing prosesor. Untuk hal ini sebaiknya dipelajari sendiri kalau memang berniat memperdalam pengetahuan tentang hal ini. Kecuali kalau butuh cepat, pemilihan platform ini bisa ditanyakan kepada teman yang mengerti tentang hal ini.

Keempat, pikirkan apakah di masa mendatang ada rencana untuk mengupgrade komputer Anda. Misalnya saja, budget Anda saat ini hanya cukup membeli perangkat yang bagus di prosesor dan motherboard, sementara RAM dan VGA nya seadanya. Anda berniat mengupgrade RAM dan VGA agar sesuai dengan kemampuan prosesor dan motherboard pada saat ada dana lagi nanti. Entah bulan depan atau beberapa bulan lagi. Maka hal ini juga harus dipertimbangkan.

Jika tidak ada rencana upgrade, maka spesifikasi komputer yang ingin dibeli harus benar-benar sesuai agar tidak ada ketimpangan pada proses kerjanya [bottleneck]. Karena kedepannya, tidak akan ada penyesuaian peripheral yang digunakan.

Oke, sekarang saya bahas satu persatu masing-masing peripheral yang dibutuhkan.

CPU (Central Processing Unit). Ada banyak tipe prosesor di pasaran. Single core, dual core, celeron, sempron, pentium, athlon, X2, core 2 duo, dll. Untuk pemakaian normal, tidak ada multimedia editing, animasi, server, maka single core bisa digunakan. Tapi perlu dipertimbangkan juga, harga dual core sudah semakin murah. Dengan menabung beberapa saat lagi, Anda bisa mendapatkan prosesor yang lebih baik. Untuk kelas value, disarankan mengambil Sempron dibanding Celeron karena secara default, performance hit dari sempron lebih rendah dari celeron. Untuk kelas menengah, bisa mengambil Athlon X2 AM2. Dan untuk kelas performance, bisa mengambil Intel Conroe.

Motherboard. Pemilihan motherboard ini harus disesuaikan dengan pemilihan prosesor. Misalnya jika Anda memilih prosesor jenis Core 2 Duo, tentu motherboard yang digunakan harus yang socket LGA 775. Tidak bisa membeli motherboard dengan socket AM2 karena tentunya prosesornya tidak akan masuk di slot motherboard.

Jenis-jenis socket ini adalah : AMD : socket A, socket 754, socket 939, socket 940 dan socket AM2. Intel : socket 370, socket 423, socket 478 dan socket LGA775. Tentang merk motherboard, untuk Intel bisa mengambil merk Asrock, Gigabyte, DFI. Untuk AMD, bisa mengambil Biostar, Albatron. Tapi sebaiknya mencari reviewnya terlebih dahulu di internet sebelum memutuskan untuk membeli. Dan agar aman, gunakan chipset yang direkomendasikan oleh pembuat prosesor.

RAM. Semakin besar semakin baik. Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan standar software, OS, dll, sangat disarankan menggunakan RAM 512 MB keatas. Untuk programming dan database besar, pilih yang 1 GB. Untuk desain grafis 2 - 4 GB. Untuk pemakaian normal bisa memilih merk Kingston yang cukup compatible dengan banyak jenis motherboard. Untuk performance dan overclock, sangat tidak disarankan menggunakan merk lokal. Untuk hal ini bisa mengambil TeamXtreem, A-Data X-Series dan RAM lain yang memang dibuat khusus untuk itu.

Chipset terbaik untuk keping RAM 128 - 512 MB adalah tccd, windbond, infeon, micron, dan hynix, sedangkan untuk 1 GB UCCC, Micron db-5, infeon CE6. Untuk memilih RAM, amat disarankan mendahulukan memilih chipset daripada merk. Chipset ini bisa dibaca pada keping RAM yang akan dibeli. Sesuaikan jenis RAM dengan motherboard yang dibeli. Jenisnya ada SDRAM, RDRAM, DDR, DDR1, DDR2.

VGA. Untuk penggunaan normal, VGA onboard dari ATI atau NVidia sudah cukup. Untuk VGA non onboard, sebaiknya pilih yang diatas 1,3 juta rupiah, karena dibawah itu, performancenya hampir sama dengan onboard.

Harddisk. Sama seperti RAM, makin besar makin baik. Tapi sebaiknya memilih minimal 80 GB, karena selain kebutuhan data yang makin besar, harganya beda tipis antara 40 GB dan 80 GB. Price/value terbaik berkisar antara 80 - 300 GB. Diatas itu sudah overprice. Untuk yang menghendaki kecepatan, bisa memilih motherboard yang support RAID dan gunakan RAID. Atau bisa mengambil Raptor dengan speed 10.000 rpm [asal siap-siap budgetnya. sebagai perbandingan, 160 GB SATA 7200 rpm harganya sekitar 500 ribu, Raptor 150 GB 10.000 rpm, harganya sekitar 2,3 juta rupiah]. Selain itu, sebaiknya memilih SATA dibanding PATA, karena masa depan channel IDE [PATA] sudah berkurang.

Drive Optic. Disarankan memilih DVD Room atau tidak sama sekali [kalo gak beli, bisa pinjem temen dulu buat install OS]. Harganya pun sekarang sudah dibawah 200 ribu rupiah. Merk hampir semuanya sama.

Sound Card. Cukup gunakan onboard. Atau jika ingin membeli pilih yang 1,2 juta keatas. Dibawah itu, gunakan saja onboard.

PSU (Power Supply Unit). Pilih yang bermerk dan pure power. JANGAN menggunakan power supply bawaan casing. Untuk kelas value, saya sarankan mengambil Acbel atau Enlight. Lebih disarankan Acbel. Untuk yang lebih baik, bisa mengambil Silverstone, Tagan atau merk lainnya yang sudah diakui.

Monitor. Untuk budget dibawah 1 juta [khusus monitornya saja], pilih CRT. Sebaiknya 17 inch agar nyaman saat digunakan. Untuk budget antara 1,6 juta keatas, bisa mengambil LCD 17 inch. Saya sarankan mengambil Samsung.

Tips untuk Pemilihan Komponen

1. JANGAN PERCAYA MERK. Ini teknologi, bukan parade merk.

2. Semua processor itu sama saja dalam segi stability, reliability, ketahanan, dll. Asalkan dia bekerja dalam kondisi ideal. Dan kondisi ideal yang diminta processor berbeda-beda. Pastikan Anda sanggup memberikan kondisi ideal dari processor yang dibeli. Seperti colling extra untuk prescott, PSU lebih powerful untuk DFI, dsb.

3. Jangan terlalu terpaku pada sebuah komponen. Performance tertinggi sebuah komputer hanya secepat komponen paling lambat dalam mata rantai proses komputer. Pastikan Anda memberi dia komponen yang cukup memadai untuk dia bekerja. Terlalu tinggi mubazir, terlalu rendah juga bottleneck.

4. Cek review site yang bisa dipercaya. Sampai saat ini Anandtech, VR-Zone cukup bisa dipercaya, juga forum XtremeSystems. Jangan site yang bias.. contoh site bias yang terkenal adalah Toms hardware. Barang yang masuk ke Toms sudah bisa ditebak yang mana yang bagus. Antara Intel, nVidia, atau ASUS. Nggak jauh jauh dari itu. Demikian pula untuk informasi teknik, jangan gunakan webopedia. Itu bikinan Intel, dan jelas sangat bias ke Intel.Selasa, 18 Desember 2007
Panduan Merakit atau Memilih Spesifikasi Komputer

Pertama, untuk membeli komputer, tentukan dulu tujuannya (programming, video editing, ngetik, buat punya-punya aja, dll).

Kedua, tentukan budget maksimal yang bisa disediakan untuk membeli perangkat komputer. Budget ini sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan/tujuan pembelian komputer. Makin besar kebutuhannya, tentu makin besar budget yang harus disediakan. Spesifikasi untuk database menggunakan Oracle tentu berbeda dibanding kalau hanya untuk mengetik.

Estimasi budget PC kelas value adalah antara 2,5 - 3 juta rupiah. Untuk multimedia, sekitar 3 - 10 juta rupiah. Desain grafis dan animasi sekitar 20 - 100 juta rupiah. Jadi, bagi yang budgetnya masih dibawah itu, sebaiknya ditunda dulu beberapa saat. Menabung dulu agar mendapat spesifikasi yang nyaman digunakan.

Ketiga, setelah tujuan dan budget didapat, tentukan platform yang ingin digunakan. Ada dua produsen prosesor yang umum menjadi pilihan. Intel dan AMD. Selain itu memang ada beberapa jenis prosesor lain, tapi umumnya dipakai sebagai server atau kegunaan lainnya. Sedangkan untuk personal computer, kedua jenis prosesor inilah yang lazim digunakan (Intel dan AMD). Bagaimana memilihnya ? Lebih bagus yang mana ?

Penjelasan tentang hal ini bisa panjang, karena harus merinci kelebihan dan kekurangan masing-masing prosesor. Untuk hal ini sebaiknya dipelajari sendiri kalau memang berniat memperdalam pengetahuan tentang hal ini. Kecuali kalau butuh cepat, pemilihan platform ini bisa ditanyakan kepada teman yang mengerti tentang hal ini.

Keempat, pikirkan apakah di masa mendatang ada rencana untuk mengupgrade komputer Anda. Misalnya saja, budget Anda saat ini hanya cukup membeli perangkat yang bagus di prosesor dan motherboard, sementara RAM dan VGA nya seadanya. Anda berniat mengupgrade RAM dan VGA agar sesuai dengan kemampuan prosesor dan motherboard pada saat ada dana lagi nanti. Entah bulan depan atau beberapa bulan lagi. Maka hal ini juga harus dipertimbangkan.

Jika tidak ada rencana upgrade, maka spesifikasi komputer yang ingin dibeli harus benar-benar sesuai agar tidak ada ketimpangan pada proses kerjanya [bottleneck]. Karena kedepannya, tidak akan ada penyesuaian peripheral yang digunakan.

Oke, sekarang saya bahas satu persatu masing-masing peripheral yang dibutuhkan.

CPU (Central Processing Unit). Ada banyak tipe prosesor di pasaran. Single core, dual core, celeron, sempron, pentium, athlon, X2, core 2 duo, dll. Untuk pemakaian normal, tidak ada multimedia editing, animasi, server, maka single core bisa digunakan. Tapi perlu dipertimbangkan juga, harga dual core sudah semakin murah. Dengan menabung beberapa saat lagi, Anda bisa mendapatkan prosesor yang lebih baik. Untuk kelas value, disarankan mengambil Sempron dibanding Celeron karena secara default, performance hit dari sempron lebih rendah dari celeron. Untuk kelas menengah, bisa mengambil Athlon X2 AM2. Dan untuk kelas performance, bisa mengambil Intel Conroe.

Motherboard. Pemilihan motherboard ini harus disesuaikan dengan pemilihan prosesor. Misalnya jika Anda memilih prosesor jenis Core 2 Duo, tentu motherboard yang digunakan harus yang socket LGA 775. Tidak bisa membeli motherboard dengan socket AM2 karena tentunya prosesornya tidak akan masuk di slot motherboard.

Jenis-jenis socket ini adalah : AMD : socket A, socket 754, socket 939, socket 940 dan socket AM2. Intel : socket 370, socket 423, socket 478 dan socket LGA775. Tentang merk motherboard, untuk Intel bisa mengambil merk Asrock, Gigabyte, DFI. Untuk AMD, bisa mengambil Biostar, Albatron. Tapi sebaiknya mencari reviewnya terlebih dahulu di internet sebelum memutuskan untuk membeli. Dan agar aman, gunakan chipset yang direkomendasikan oleh pembuat prosesor.

RAM. Semakin besar semakin baik. Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan standar software, OS, dll, sangat disarankan menggunakan RAM 512 MB keatas. Untuk programming dan database besar, pilih yang 1 GB. Untuk desain grafis 2 - 4 GB. Untuk pemakaian normal bisa memilih merk Kingston yang cukup compatible dengan banyak jenis motherboard. Untuk performance dan overclock, sangat tidak disarankan menggunakan merk lokal. Untuk hal ini bisa mengambil TeamXtreem, A-Data X-Series dan RAM lain yang memang dibuat khusus untuk itu.

Chipset terbaik untuk keping RAM 128 - 512 MB adalah tccd, windbond, infeon, micron, dan hynix, sedangkan untuk 1 GB UCCC, Micron db-5, infeon CE6. Untuk memilih RAM, amat disarankan mendahulukan memilih chipset daripada merk. Chipset ini bisa dibaca pada keping RAM yang akan dibeli. Sesuaikan jenis RAM dengan motherboard yang dibeli. Jenisnya ada SDRAM, RDRAM, DDR, DDR1, DDR2.

VGA. Untuk penggunaan normal, VGA onboard dari ATI atau NVidia sudah cukup. Untuk VGA non onboard, sebaiknya pilih yang diatas 1,3 juta rupiah, karena dibawah itu, performancenya hampir sama dengan onboard.

Harddisk. Sama seperti RAM, makin besar makin baik. Tapi sebaiknya memilih minimal 80 GB, karena selain kebutuhan data yang makin besar, harganya beda tipis antara 40 GB dan 80 GB. Price/value terbaik berkisar antara 80 - 300 GB. Diatas itu sudah overprice. Untuk yang menghendaki kecepatan, bisa memilih motherboard yang support RAID dan gunakan RAID. Atau bisa mengambil Raptor dengan speed 10.000 rpm [asal siap-siap budgetnya. sebagai perbandingan, 160 GB SATA 7200 rpm harganya sekitar 500 ribu, Raptor 150 GB 10.000 rpm, harganya sekitar 2,3 juta rupiah]. Selain itu, sebaiknya memilih SATA dibanding PATA, karena masa depan channel IDE [PATA] sudah berkurang.

Drive Optic. Disarankan memilih DVD Room atau tidak sama sekali [kalo gak beli, bisa pinjem temen dulu buat install OS]. Harganya pun sekarang sudah dibawah 200 ribu rupiah. Merk hampir semuanya sama.

Sound Card. Cukup gunakan onboard. Atau jika ingin membeli pilih yang 1,2 juta keatas. Dibawah itu, gunakan saja onboard.

PSU (Power Supply Unit). Pilih yang bermerk dan pure power. JANGAN menggunakan power supply bawaan casing. Untuk kelas value, saya sarankan mengambil Acbel atau Enlight. Lebih disarankan Acbel. Untuk yang lebih baik, bisa mengambil Silverstone, Tagan atau merk lainnya yang sudah diakui.

Monitor. Untuk budget dibawah 1 juta [khusus monitornya saja], pilih CRT. Sebaiknya 17 inch agar nyaman saat digunakan. Untuk budget antara 1,6 juta keatas, bisa mengambil LCD 17 inch. Saya sarankan mengambil Samsung.

Tips untuk Pemilihan Komponen

1. JANGAN PERCAYA MERK. Ini teknologi, bukan parade merk.

2. Semua processor itu sama saja dalam segi stability, reliability, ketahanan, dll. Asalkan dia bekerja dalam kondisi ideal. Dan kondisi ideal yang diminta processor berbeda-beda. Pastikan Anda sanggup memberikan kondisi ideal dari processor yang dibeli. Seperti colling extra untuk prescott, PSU lebih powerful untuk DFI, dsb.

3. Jangan terlalu terpaku pada sebuah komponen. Performance tertinggi sebuah komputer hanya secepat komponen paling lambat dalam mata rantai proses komputer. Pastikan Anda memberi dia komponen yang cukup memadai untuk dia bekerja. Terlalu tinggi mubazir, terlalu rendah juga bottleneck.

4. Cek review site yang bisa dipercaya. Sampai saat ini Anandtech, VR-Zone cukup bisa dipercaya, juga forum XtremeSystems. Jangan site yang bias.. contoh site bias yang terkenal adalah Toms hardware. Barang yang masuk ke Toms sudah bisa ditebak yang mana yang bagus. Antara Intel, nVidia, atau ASUS. Nggak jauh jauh dari itu. Demikian pula untuk informasi teknik, jangan gunakan webopedia. Itu bikinan Intel, dan jelas sangat bias ke Intel.
Category: 0 komentar
1.1. Wireless Mesh Network
Suatu koneksi jaringan wireless (wireless mesh network) terdiri titik penghubung (mesh nodes) dari backbone jaringan tersebut. Titik-titik penghubung tersebut dapat dikonfigurasi secara otomatis dan dikonfigurasi kembali secara dinamis untuk menjaga konektivitas hubungan tersebut. Hubungan tersebut memberikan karakteristiknya “membentuk sendiri” dan “memulihkan sendiri”. Karakeristiknnya ini cukup menghubungkan diantara titik penghubung (mesh node) yang menghilangkan kebutuhan pengaturann yang tersentralisasi.Kemampuannya mengirim melalui mesh node untuk mengirimkan paket-paket data yang tidak langsung menjangkau wireless satu sama lain. Maka informasi dapat dikirim dari sumber ke tujuan pada banyak hop. Hal ini memiliki keuntungan yang potensial dipandang dari segi daya tahan jaringan lebih dari jaringan tunggal tradisional, khususnya untukkomunikasi backhaul.
Gambar 2. Komunitas yang Dikembangkan Jaringan Wireless Mesh.


1.2. Wireless Mesh Node

Titik Wireless mesh node terdiri dari wireless router dan antena. Titik hubungan dapat diinstall indor atau outdor yang tahan cuaca. Antena dapat berupa antena standar indor atau atau dipasang diluar berupa antena omnidirectional atau directional. Komunikasi mesh node hanya dengan wireless mesh node yang lainya.

1.3. Wireless Access Point

Wireless access point terdiri dari router dan antenna. Wireless access point tersebut dapat diinstall indor atau outdor yang tahan cuaca. Antena dapat berupa antena standar indor atau atau dipasang diluar antena berupa omnidirectional atau directional. Wireless access point menimbulkan hotspot dimanapun perangkat Wi-Fi yang diaktifkan dapat terhubung ke wireless access point tersebut.

1.4. Keuntungan Jaringan Mesh

Membentuk Sendiri
Jaringan wireless mesh terbentuk secara otomatis segera sesudah node mesh dikonfigurasi dan diaktifkan.

Toleransi Kesalahan
Bila ada pengiriman data secara berlebihan dalam jaringan tersebut, aliran informasi tidak diinterupsi untuk menghentikan jaringan tersebut ketika satu node gagal. Jaringan tersebut secara dinamis akan mengirimkan kembali informasi tersebut melalui jalur berikutnya yang ada.

Memulihkan Sendiri
Segera sesudah, suatu node bergabung kembali jaringan tersebut tanpa terikat.

Hak Milik Komunitas
Hak milik jaringan ini adalah bersama-sama, karena itu beban jaringan tersebut tidak mendukung lainya dengan orang tunggal.

Biaya Infrastruktur Rendah
Mesh node dapat dibangun dari dana yang rendah, umumnya untuk peralatan dasar.

Tambahan Biaya Pengembangan Jaringan Rendah
Dengan tambahan node ekstra, biaya yang kecil pada node tersebut, nilai dan jangkauan jaringan tersebut meningkat.

Mudah Dikembangkan
Dengan sedikit pelatihan anggota, suatu komunitas dapat membangun node-nya, mengkonfigurasi dan menyebarkannya dalam komunitas tersebut.

2. HARDWARE DAN SOFTWARE YANG DIBUTUHKAN
Bagian ini mendeskripsikan kebutuhan hardware dan software untuk jaringan wireless mesh.

2.1. KEBUTUHAN HARDWARE

  • Router wireless : Linksys WRT54G (hingga versi 4.0) atau Linksys WRT54GL (versi 1.0 atau 1.1). Dari WRT54G versi 5.0 flash memory has been berkurang dari 4MB menjadi 2MB dan hasilnya memori tidak cukup untuk upgrade firmware. Linksys WRT54GL saat ini merupakan salah satu perangkat yang paling populer untuk jaringan wireless.

  • PC atau Laptop dengan kartu LAN (untuk menghubungkan PC/laptop anda ke internet atau jaringan kantor)
  • Kabel LAN Standar CAT5

  • Adapter Power-over-Ethernet (bila anda membangun node mesh outdor)
  • Antena Directional (untuk koneksi jarak jauh)

  • Antena Omni-directional (untuk hotspot)
  • Pelindung Lampu (bila perangkat akan dipasang outdor)

2.2. KEBUTUHAN SOFTWARE

DD-WRT firmware version 2.3
Download dari http://www.dd-wrt.com/dd-wrtv2/downloads.php )
Pilih “stable” –> pilih “dd-wrt.v23 SP2” –> pilih “standard” –> pilih “dd-wrt.v23_wrt54g.bin”
3. MEMBANGUN JARINGAN WIRELESS MESH
3.1 Dari mana mulai
  • Mulai membangun jaringan wireless mesh dengan mengkonfigurasikan mesh node dan wireless access points dalam suatu pusat lokasi menurut dokumen desain rancangan jaringan. Tandai setiap mesh node dan wireless access point dengan konfigurasi lengkap, menuliskannya pada sepotong kertas dan menempelkannya pada peralatan tersebut. Pada cara ini tahap konfigurasi terakhir akan sangat mudah. Hal ini merupakan praktek yang baik untuk membuat catatan pada log book dengan detail konfigurasi lokasi tiap node dan menyimpan histori node tersebut.
  • Ketika berada pada pusat lokasi yang sama, uji semua peralatan untuk memastikan bahwa seluruhnya bekerja dengan benar. Hubungkan suatu PC ke suatu mesh node dengan kabel LAN. Pastikan bahwa PC tersebut meminta sebuah alamat IP dari DHCP. Ping setiap mesh node yang lainnya. Bila ping tersebut sukses, maka mesh node telah terdaftar pada PC tersebut dan mesh node yang lainnya telah bekerja. Bila tidak berhasil, periksa konfigurasinya.
  • Mulai menginstal mesh node dari gateway – titik dimana internet akan terhubung ke jaringan mesh tersebut. Pada tahap ini anda dapat mengkonfirmasi bahwa jaringan tersebut masih bekerja selama anda menginstal setiap mesh node yang baru. Hubungkan sebuah PC ke mesh node dengan kabel LAN. Secara sederhana ping pertama kali gateway tersebut, dan bila berhasil, ping website apapun pada internet untuk memastikan bahwa PC tersebut dapat mengakses internet.

3.2. Persiapan Wireless Mesh Node

Membuka kemasan Linksys tersebut, isinya terdiri dari seperti yang ditunjukkan Gambar 3 dibawah:

Gambar 3. Linksys WRT54GL dan kemasannya
Gambar 4. Linksys WRT54GL Wireless Broadband Router

Berikut ini adalah tahap-tahap yang dibutuhkan untuk persiapan:

  • Meng-upgrade firmware – bersama-sama untuk semua backbone dan “normal” mesh nodes
  • Konfigurasi dari:

 – Pengaturan sistem
- Pengaturan wireless
- Pengaturan LAN
- Pengaturan OLSR

Berikut tahap-tahap yang dibutuhkan untuk menyiapkan sebuah wireless access point:

  • Meng-upgrade firmware (DD-WRT)
  • Konfigurasi dari:

Setup – Basic Setup settings
Wireless – Basic settings

Tahap pertama adalah meng-upgrade firmware Linksys firmware DD-WRT. Hal ini dapat diselesaikan dengan tahap-tahap berikut dibawah ini.

MENG-UPGRADE FIRMWARE DD-WRT
Tahap 1: Download firmware DD-WRT (lihat bagian 2.2)

Tahap 2: Hubungkan kabel LAN (temukan kabel biru di dalam kemasan Linksys anda) ke PC/laptop anda dan ke bagian belakang Linksys tersebut pada salah satu port berlabel 1-4. Mohon JANGAN gunakan port berlabel “Internet”.

Tahap 3: Pastikan bahwa komputer terset mendapatkan alamat IP secara otomatis.

Tahap 4: Hubungkan router Linksys tersebut ke kabel power (temukan di dalam kemasan
Linksys) dan colokkan pada sumber listrik.

Tahap 5: LED akan berwarna hijau bergantung port router Linksys yang digunakan sesuai dengan nomor port pada bagian belakang router. Ini berarti, bila anda menggunakan port 1 maka LED 1 harus menyala.

Tahap 6: Perbaiki lagi koneksi LAN anda sehingga anda mendaptkan alamat IP 192.168.1.x.
Untuk mencek apakah anda mendapatkan sebuah alamat IP 192.168.1.x IP:
Pada Network Connections windows: klik kanan pada “Local Area Connection” –> pilih “Status” –> klik pada tab “Support”. Anda akan melihat sebuah alamat IP 192.168.1.x, (dengan 1  x <>

Tahap 7: Buka browser dan pastikan browser anda tidak terset koneksi webnya melalui proxy. Pada isian address web browser ketik:
192.168.1.1 dan tekan [Enter]

Hal ini akan membawa anda ke halaman setup router Linksys

Note: Ketika diminta User name dan Password gunakan:
User name: root
Password: admin

Step 8: Klik pada “Administration”  –> “Firmware Upgrade”  –> klik pada “Browse” dan gunakan jendela “Choose file” untuk memilih firmware DD-WRT (ddwrt.
v23_wrt54g.bin) yang anda download  –> klik pada “Upgrade”.

Selama proses ini LED akan mulai berkedip.

Note: TUNGGU sekitar 4-6 menit. Menginterupsi proses upgrade dapat menyebabkan router Linksys tersebut tidak dapat digunakan lagi!

Setelah kira-kira 4-6 menit LED akan secara permanen menyala (TIDAK berkedip) dan LED DMZ akan mati secara permanen.

Click on “Continue

Hal ini akan membuka halaman “Setup – WRT54GL

Segera sesudah firmware Linksys diupgrade ke firmware DD-WRT kita dapat memulai konfigurasi akses poin. Seperti yang ditunjukkan sebelumnya ikuti pengaturan yang perlu dikonfigurasi:

  • Wireless – Basic settings
  • Setup – Basic Setup settings

DD-WRT Wireless Settings
Merujuk pada gambar dibawah sebagai contoh
Tahap 1: Klik pada “Wireless”  –> klik pada “Basic Setup
Tahap 2: Pada Basic Settings pilih “AP” untuk “Wireless Mode
Tahap 3: Ketik SSID hotspot lokal pada “Wireless Network Name (SSID)
Tahap 4: Pada “Wireless Channel” pilih nomor channel
Tahap 5: Biarkan setingan lainnya default. Klik “Save Settings

Gambar 5. Access Point – Wireless setup

Category: 1 komentar